Sebagian besar di seluruh negara tepatnya di kota-kota besar ada lokasi prostitusi. Termasuk Indonesia, siapa tak kenal dengan kawasan Dolly yang berada disudut kota Surabaya, Jawa Timur. Sejarah mencatat, kawasan Dolly merupakan makam Tionghoa, meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam Islam di Putat Gede pada zaman penjajahan Belanda. Namun pemakaman ini disulap oleh seorang Noni Belanda bernama Dolly sebagai tempat prostitusi khusus bagi para tentara negeri kincir angin itu. Bahkan keturunan tante Dolly juga disebut-sebut masih ada hingga kini malah tidak meneruskan bisnis esek-esek ini.
Dolly juga menjelma menjadi kekuatan dan sandaran hidup bagi penduduk di sana. Terdapat lebih dari 800 wisma esek-esek, kafe dangdut dan panti pijat plus yang berjejer rapi. Setidaknya setiap malam sekitar 9.000 lebih penjaja cinta, pelacur di bawah umur, germo, ahli pijat siap menawarkan layanan kenikmatan kepada para pengunjung.
Fenomena keberadaan Dolly yang sampai saat ini mengundang pro dan kontra, tetap menyisakan tanda tanya besar dan kekhawatiran bagi sebagian orang tentang dampak lokalisasi mesum itu ditutup atau masih dibiarkan dibuka.
Tadi sore gue membaca sebuah gambar tentang sebuah cerita tentang dampak yang terjadi ketika Dolly ini di aplikasi path gue. Gambar itu berjudul Gara-gara Gang Dolly Di Tutup”. Gue share ajak ke sini cerita yang ada di gambar itu, siapa tahu aja bisa membuat pipi kalian jadi tegang. chekthisout :
Suatu hari seorang ibu pergi ke toko hewan dan melihat burung Beo yang indah. Harganya 50 ribu.
Ibu : “Kok murah mas?”
Pemilik toko : “Beo ini dulunya dipelihara salah seorang penghuni gang Dolly, jadi sering ngomong jorok, makanya dijual murah karena ga ada yang mau beli”
Si ibu berpikir sejenak dan memutuskan untuk beli burung yang indah itu. Ia membawa pulang dan menaruhnya di sangkar di ruang tamu.
Burung itu melihat ke sekeliling ruangan, lalu melihat ibu itu dan berkata : “Rumah baru, germo baru”
Ibu itu kaget, tapi dia menganggapnya lucu. Saat anak gadisnya pulang dari sekolah, burung itu melihatnya dan berkata, “Rumah baru,germo baru, wajah baru”.
Si anak dan ibu itu merasa sedikit tersinggung, tapi akhirnya bisa mengerti karena cuma seekor burung. Beberapa saat kemudian pak Sugeng, suaminya ibu itu pulang dari kantor.
Burung itu melihatnya dan berkata : “Ciluk ba!! Halo om Sugeng..ketemu lagi! Langganan lama.. Langganan lama…”
Si ibu langsung teriak : “Baaaapaaaakkkk…!!!”
wkwkwkw, semoga terhibur yah 😀
Link terkait :
Baca juga yah :
oh, kirain mau bela para mucikari gang dolly, ternyata terbalik ya? gara-gara dolly, beo aja ketularan sampe ngerusak hubungan dlm keluarga
Kasian yah si bapak ketahuan, hehe
Makasih ya udah mampir 😀
sama2 🙂
ada ada aja 😀
Iya karna ada, klo ga ada kan iya ngga ada ngga ada aja, hehe
Makasih mba udah mampir, salam perangkai kata 😀
Wah wah guyonan yang menghibur di pagi hari ini… Twist banget, tidak nyangka kalau ujungnya ada yang ketawan hehehe
makasih udah mampir pagi pagi…
hehe 😀
Meskipun sudah pernah dengar yang sejenis namun dengan versi yang berbeda, tetap saja lucu. 🙂
Btw, sering main ke dolly mas? Hahaha… *just kidding*
makasih mas iwan,
waduh ga sempet kesana mas, keburu tutup.. ahahaha…
*ini juga bercanda yah* 😀
Asli lucu
Hahaha, ngakak gan. bisa apal juga burung beonya.
mampir juga ya di http://www.anewsimplelife.com 😀
Wakakkakakakkakakak *ngakakbertaburan
kiraiiin kiraiiiiin, wah wah si Bapak !. minta ditabok !
masih bingung ngakak bertaburan itu kaya gimana yah? wkwkwkw
udah ga usah bingung, pokoke selagi ngakak ada yg bertaburan *lap iler
wakakakak hiburan di awal puasa nih
semoga ga batal yah abis baca ini *eh
Hahaha benar nih. Aku ngelihat pict-nya di dp bbm kakak kelas.
Kasihan juga sih ya, gaada pekerjaan lagi.
Gokil ceritanya… 😀
[…] Gang Dolly di Surabaya via aiendyu.com […]