Seekor ular memasuki gudang tempat kerja si tukang kayu di sore hari …
Kebiasaan si tukang kayu membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.
Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, secara kebetulan ia merayap diatas gergaji . Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.. iapun membalas dg mematuk gergaji itu ber-kali2, serangan yg menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.
Marah dan putus asa.. ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya utk mengalahkan musuhnya… Iapun lalu membelit kuat gergaji itu…Belitan yg menyebabkan tubuhnya terluka amat parah dannakhirnya ia pun binasa… Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular di sebelah gergaji kesayangannya.
Kadang kala, di saat marah kita ingin melukai orang lain…Tapi setelah semua berlalu kita baru menyadari bahwa yg dilukai adalah diri sendiri.
“Banyaknya perkataan yg terucap dan tindakan yg dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri sendiri. Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan disaat marah adalah perkataan dan perbuatan yg akan kita sesali”. Mari kita sama-sama belajar untuk tidak sembarangan Marah, agar tidak salah arah dan makin parah.
Baca juga yah :
Jlebb banget
Apanya yg jleb mba? Hehe
analoginya bagus.
Makasih bro 🙂
Keren sekali cerita motivasinya. Aku juga banyak mendapatkan pelajaran ketika marah. Benjamin Franklin pernah bilang ” Semua yang berawal dari rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. 😀